Ananda, lihat apa kini kalian gengam
Suatu hari nanti, dia akan padam
Dia bernama amanah
Hanya sepenggal kisah
Seperti
Keramaian di jalanan kota-kota
Menarik beberapa keresahan
Ada karya membingkai kata-kata
Ada pula namanya parlemen jalanan
Jangan lupa pada hakikat
Ini waktunya kalian belajar
Bukan perkara siapa hebat
Namun siapa yang sadar
Kesuksesan ialah sebuah perjalanan
Butuh waktu dan keinginan
Nyatanya, tak semua orang punya waktu tapi ingin
Punya ingin, namun waktu diberikan pada orang lain
Belajar tak meluluh tentang apa kita raih
Ingatlah apa kini kita pilih
Bisa mengubah jalan hidup seorang
Bahagialah mereka, saat kesempatan datang
Sebuah amanah, bukanlah alasan untuk lari
Lari dari amahan lainnya
Percayalah pada diri
Asa itu ada, tanpa tanya
Jangan lupa pulang, ingat keluarga
Kesempatan itu datang, meskipun tak bertenaga
Sejatinya mereka selalu merindukan
Tanpa perlu sebuah percakapan
Ingatlah masa studi, rahim perjuangan
Seperti nadi, tanda kehidupan
Cukuplah bersyukur, kita tak mampu mengukur
Berapa lama pertemanan berumur
Kembali pada hakikat pertemanan
Tak ada benar ataupun yang salah
Hanya ada yang memulai dulu perjalanan
Setelahnya ialah kisah
Bersiaplah menerima kenyataan
Saat amanah padam, melihat kenyataan
Bagaiamana kita didepan mereka
Penguasa atau sejawat mereka
Sumber: (pastikan lebih dari satu sumber)