Kota ini penyimpan doa yang ulung.
Didengarkannya dengan saksama bisikmu sebelum melangkah dari rumah,
Bisik yang sama setiap hari : berharap sekaligus berserah.
Tiap pintu adalah bandara tersibuk. Terminal teramai. Stasiun tergaduh
Tempat pulang sekaligus tempat melangkah pergi
Jalan raya hanya menjadi penghantar bagi yang tergesa
Tetapi bisa lebih dari penghantar apabila melangkah sedikit berjeda.
Tidakkah dinding bangunan di sebelahmu tetap sama seperti yang kemarin kau lihat?
Di penghujung hari, akan kau temui kota ini sebagai tempat merebah.
Melepaskan genggaman pekerja. Mengosongkannya agar esok siap diisi.
Kota ini terus terjaga, menjadi penonton setia lalu-lalang di tubuhnya.