Setelah selesai membangun ruas tol Palembang-Indralaya (Palindra) yang menghubungkan Kota Palembang dan Kota Indralaya, Ogan Ilir sepanjang 22 kilometer, Hutama Karya selaku kontraktor bakal kembali membangun tiga proyek tol lintas kabupaten di Sumsel. Tiga proyek jalan tol tersebut antara lain : Indralaya – Muara Enim (110 km), Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau (25 km), dan Lubuk Linggau – Bengkulu (95 km).
Manager Proyek Jalan Tol Palindra sekaligus Pimpro Tol Trans Sumatera, Hasan Turcahyo mengatakan, sejauh ini total panjang proyek jalan tol yang dibawahi pengawasan HK yakni 669 kilometer di wilayah Sumsel, dengan 22 kilometer diantaranya berupa Tol Palindra yang telah rampung.
“Tol ini (Palindra), sudah selesai sebelum Asian Games. Kemarin dan saat ini sudah dioperasionalkan, meski belum diresmikan”, ujarnya melalui jawapos.com pada Senin (10/9) lalu.
Ia mengaku selama belum diresmikan tol Palindra ini dari seksi dua hingga seksi tiga tidak ditarik biaya, alias gratis. Meskipun begitu, dirinya mengaku belum mengetahui kapan tol akan diresmikan.
Progres pembangunan fisik jalan tol lainnya ditargetkan akan dimulai tahun 2019 mendatang. Untuk saat ini, tahap pengerjaan jalan tol masih berada dalam fase feasibility study (FS), termasuk pengkajian Amdal dan perancangan desain. Tahap tersebut dinilai akan memakan waku panjang, sehingga diprediksikan baru selesai pada pertengahan 2019 mendatang. Setelah tahap FS, Hutama Karya akan mulai melakukan pembebasan lahan.
“Setelah selesai (tahap FS) maka akan dilanjutkan tahap pembebasan lahan”, ujar Hasan, dilansir dari regional.kompas.com. Hasan mengaku pembebasan lahan ini akan banyak dilakukan, namun dirinya belum dapat menghitung berapa besaran lahan yang bakal dibebaskan. Ia hanya berharap pembebasan lahan tersebut tidak memakan waktu yang lama sehingga progres fisik dapat langsung dikerjakan.
“Target kami pada pertengahan tahun tiga tol ini sudah mulai dikerjakan”, tutupnya.
Jika ketiga proyek jalan tol tersebut rampung, maka laju kendaraan roda empat di Jalur Lintas Tengah Sumatera diharapkan akan dapat terurai dan lebih efisien, mengingat selama ini terdapat beberapa titik rawan kemacetan dan kecelakaan di sepanjang jalur lintas. Keberadaan tol tersebut juga diharapkan akan mendorong perekonomian Sumsel, terutama wilayah-wilayah yang dilewatinya, mengingat waktu tempuh antar kabupaten akan menjadi jauh lebih singkat. Jika jadwal yang ditetapkan oleh Hutama Karya tepat waktu, maka pengerjaan fisik ketiga jalan tol tersebut kemungkinan akan berlangsung beriringan dengan pengerjaan Tol Kapal Betung (Kayu Agung – Palembang – Betung) yang progresnya kini baru mencapai 13 persen.
(sumber : jawapos.com; kompas.com)