Pasca Asian Games 2018, pembangunan infrastruktur di Sumsel terus berlanjut. Bandara kebanggaan masyarakat Lubuk Linggau, Bandara Silampari, kini tengah melakukan pembangunan terminal baru yang direncanakan selesai pada Desember 2018 mendatang.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengharapkan terminal baru dengan luas 5.452 meter persegi tersebut akan diresmikan pada minggu ketiga Desember 2018.
“Saya memang mengundang Pak Presiden (Joko Widodo) atas usul Pak Gubernur Sumatera Selatan (Herman Deru). Kalau bisa akhir tahun (2018) atau paling lambat awal tahun depan (diresmikan)”, kata Budi usai meninjau Bandara Silampari pada Sabtu (27/10) lalu, dilansir dari republika.co.id.
Hingga 13 Oktober 2018, pembangunan terminal baru bandara tersebut sudah mencapai 65,05 persen. “Saya lihat memang ada terminal yang belum selesai, tapi dari evaluasi saya itu bisa diselesaikan karena ada tambahan anggaran sehingga kita upayakan pekan ketiga Desember 2018 bisa selesai”, terang Budi.
Terminal yang masih beroperasi saat ini di bandara tersebut hanya memiliki kapasitas sekitar 77.000 orang. Setelah, terminal baru selesai dibangun, kata Budi, kapasitas penumpang yang bisa ditampung ditaksir dapat mencapai 200 ribu orang.
Budi mengatakan saat ini panjang landasan pacu Bandara Silampari memiliki runway sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter. Selama ini tiga maskapai penerbangan telah beroperasi di bandara tersebut, yaitu Batik Air, NAM Air, dan Wings Air. Demi pelayanan yang lebih efisien dan maksimal, penambahan terminal dan panjang runway dinilai perlu dilakukan, terutama agar nantinya lebih banyak maskapai dan jenis pesawat yang bisa beroperasi di Bandara Silampari.
“Sekarang Boeing 737 klasik sudah bisa mendarat di sini (Bandara Silampari). Nanti Airbus 320 bisa mendarat di sini setelah ada penambahan landasan pacu dan kapasitas nya bertambah”, tutur Budi.
Budi juga berharap setelah bandara dikembangkan perekonomian di wilayah Lubuk Linggau dan sekitarnya dapat berkembang dengan lebih baik.
“Harapannya ini akan mengembangkan perekonomian di beberapa tempat di Linggau, di Bukit Timur dan sebagainya. Jadi, menjadi modal bagi Sumatera Selatan bagian selatan itu untuk tumbuh mengimbangi pertumbuhan yang ada di Palembang”, tutupnya.
(sumber : liputan6.com; republika.co.id)