Sudahkah Kran Air Siap Minum di Jakabaring Dimanfaatkan dengan Baik?

Sudah 10 hari Asian Games 2018 berlangsung di Indonesia. Pesta olahraga tingkat Asia tersebut direncanakan akan berlangsung hingga 2 September mendatang. Bagi Indonesia sebagai negara

Sunny H

Sudah 10 hari Asian Games 2018 berlangsung di Indonesia. Pesta olahraga tingkat Asia tersebut direncanakan akan berlangsung hingga 2 September mendatang. Bagi Indonesia sebagai negara tuan rumah, kesiapan menghadapi Asian Games bukan hanya soal kemampuan bertanding di lapangan, namun juga tentang ketersediaan fasilitas penunjang berlangsungnya Asian Games. Salah satu persiapan Indonesia yang tidak banyak disorot selama ini adalah penyediaan potable water, atau kran air minum untuk umum yang kini beroperasi di komplek Jakabaring Sport City (JSC), Palembang.

Potable water sendiri bukan ‘barang baru’ di Palembang. Kran air minum gratis ini bisa dijumpai di KIF Park. Namun penggunaannya yang belum terlalu umum bagi warga Palembang tentu membuat kemunculan potable water di JSC ini menjadi lebih istimewa.

Diklaim Sebagai yang Pertama di Indonesia

Kadis PUPR Sumsel, Basyaruddin Akhmad menyatakan bahwa khusus di komplek JSC, telah dipasang 50 titik potable water dan 30 titik toilet umum berstandar internasional untuk digunakan pengunjung JSC dan para atlet. “Untuk air bersih (air minum) sudah semua, kita disini pasang 50 titik potable water”, terangnya, dilansir dari tribunnews.com.

Menurut Basyarudin, potable water di komplek JSC merupakan yang pertama dibangun sebagai fasilitas penunjang di komplek olahraga yang ada di Indonesia. Proyek kerjasama PDAM Tirta Musi dan Dinas PUPR tersebut dituntaskan langsung menggunakan kucuran dana APBN.

Air siap minum di kompleks JSC berasal dari PDAM Tirta Musi Palembang dan diolah di water treatment plant yang dikelola dengan listrik bertenaga surya. Water treatment plant memiliki kemampuan mendistribusikan air lima liter per detik.

Kata Mereka Tentang Potable Water JSC

Jehan, salah satu volunteer Asian Games di komplek Jakabaring mengaku terbantu dengan keberadaan potable water tersebut. “Banyak deh (yang terbantu dengan potable water). Aku juga sering minum yang di deket wisma atlet”, ujarnya. Namun menurut Jehan, ketersediaan potable water tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh semua orang. “Menurutku masih kurang sosialisasi dan kepercayaan masyarakat. Masih banyak yang ragu kalau airnya bisa diminum langsung”, pungkas mahasiswi UIN Raden Fatah tersebut.

Hal senada juga dilontarkan Nanda Patricia, seorang volunteer Asian Games lainnya saat dimintai pendapat. Menurutnya keberadaan potable water cukup membantu, namun masih perlu diperbaiki dan disosialisasikan dengan lebih baik. “Membantu sih. Tapi kalau siang-siang, airnya jadi sangat panas, jadinya malah nggak menghilangkan haus. Sebagian orang juga menyalahgunakannya menjadi wastafel untuk cuci tangan”, tuturnya jenaka.

Pemasangan water treatment plant dan kran air siap minum mengukuhkan keseriusan pemerintah Sumsel dalam menyambut Asian Games 2018. Meski dinilai cukup bermanfaat dan ditanggapi positif oleh warga, alangkah baiknya jika keberadaan potable water tersebut dapat disosialisasikan dengan lebih baik lagi terhadap masyarakat. Dan sebagai masyarakat kota yang pernah dijuluki ‘Venesia dari Timur’, sudah selayaknya masyarakat Palembang tanggap dan cerdas dalam menyikapi fasilitas publik yang dimiliki bersama.

(sumber : republika.co.id; tribunnews.com)

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer