Pada suatu waktu
Ruangan terasa tak bertepi
Takala kau berada di tangan
Membawa jiwa dekat peristiwa
Sekalipun berada jauh
Darahmu begitu menyentuh
Perasaan lantas luluh
Entah semangat atau mengeluh
Haturan terima kasih
Pada orang terkasih
Berjuang menghadirkanmu setiap pagi
Dulu tak terbayang, bagaimana bila kau tak ada lagi
Namun kini, semua menjadi mungkin
Kasarnya ada orang lain
Orang lain itu bernama kemajuan
Cermin sebuah peradaban
Tetaplah percaya
Kau akan selalu berbeda
Kulitmu akan selalu renyah
Dinikmati pada waktu berbeda
Darahmu itu manis
Kata-kata lahir dari pengamatan
Ingin sekali menanggis
Rasa hilang demi kecepatan
Jogjakarta, 12 November 2018
Abdurrahman Arif