Sumatera Selatan terkenal akan kekayaan alamnya berupa aneka ragam pariwisata alam. Kita sudah akrab dengan sungai Musi, danau Ranau, dan gunung Dempo. Ternyata di Musi Banyuasin terdapat Taman Nasional Sembilang, menurut SK Menteri Kehutanan No 76/Kpts-II/2001 Sembilang memiliki luas 205.750 hektar. Tahun 2018 ini dalam anugerah Pesona Indonesia 2018, Taman Nasional Sembilang masuk nominasi untuk kategori Objek Wisata Terunik Terpopuler.
Taman Nasional Sembilang memiliki aneka ragam flora dan fauna. Aneka flora di Taman Nasional Sembilang antara lain Achrostichum aureum, paku gajah (Acrostichum aureum), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus tiliaceus), nibung (Oncosperma tigillaria), jelutung (Dyera costulata), menggeris (Koompassia excelsa), gelam tikus (Syzygium inophylla), Rhizophora sp. Sonneratia alba, dan Bruguiera gimnorrhiza, dari aneka flora tersebut Taman Nasional Sembilang bisa dikategorikan dalam gambut dalam.
Aneka fauna yang ada di Sembilang antara lain harimau Sumatera (Panthera tigrissumatrae), gajah Asia (Elephas maximus sumatranus), Malayan tapir (Tapirus indicus), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), kucing emas (Catopuma temminckii temminckii), rusa sambar (Cervus unicolor equinus), buaya air asin (Crocodylus porosus), ikan Sembilang (Plotusus canius), penyu air tawar raksasa (Chitra indica), lumba-lumba air tawar (Orcaella brevirostris) dan berbagai jenis burung. Pada musim tentu Sembilang menjadi tempat persingahan bagi kawanan burung dari utara.
Seperti halnya Taman Nasional lainnya, Sembilang perlu kita rawat dan lestarikan. Hal yang bisa kita lakukan ialah menyuarakan keberadaan Sembilang ini. Agar masyarakat lain tahu dan ikut memperhatikan. Karena tak menutup kemungkinan ada tangan-tangan jahil manusia yang ingin mementingkan diri mereka sendiri dan merusak alam. Semoga kita bisa menyampaikan keindahan alam ini kepada generasi selanjutnya.
Sumber: (TFC , Wikipedia ,)