Lima pasar di Kota Palembang akan direvitalisasi. Kelima pasar tersebut adalah Pasar 3-4 Ulu, Pasar Kamboja, Pasar Padang Selasa, Pasar Tangga Buntung dan Pasar Sako. Hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan kenyamanan bagi para pedagang maupun pengunjung.
Dilansir dari jawapos.com, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang Hardayani mengatakan bahwa anggaran kelima pasar baru tersebut merupakan bantuan dari kementerian. Rinciannya, empat pasar direvitalisasi dengan biaya masing-masing Rp 4,4 miliar. Sedangkan satu pasar dibangun baru, yakni Pasar Sako, dengan biaya Rp 5,6 miliar.
“Penambahan dan pembenahan pasar harus segera dilakukan. Apalagi Palembang saat ini menjadi kota Metropolitan dengan fasilitas internasional,” kata Hardayani saat ditemui di Pemkot Palembang, Senin (16/7).
Wali Kota Palembang pun telah menginstruksikan bahwa semua pasar tradisional harus dapat dibuat menjadi senyaman mungkin. Hal ini juga dilakukan agar pasar tradisional tidak punah begitu saja dan tetap menjadi salah satu budaya Indonesia.
Saat ini, revitalisasi dan pembangunan pasar dalam tahap relokasi. Prosesnya dilakukan secara bertahap dan para pedagang ditempatkan sementara tidak jauh dari pasar.
“Kami berharap program pemkot dalam pembenahan pasar dapat mengubah image. Yang dulunya pasar tradisional dikenal kotor dan bau, kini sudah tidak ada lagi,” ujar Hardayani.
Sebelumnya pada tahun 2017, beberapa pasar di Palembang yakni Pasar 10 Ulu, Pasar 26 Ilir (Soak Bato) dan Pasar Kamboja juga telah direvitalisasi. Perubahan pada Pasar 26 Ilir yaitu dimana lantai kedua pasar telah dirubah fungsi untuk penjualan pakaian agar terlihat lebih rapi dan tidak bercampur dengan makanan. Untuk di Palembang sendiri, pasar tradisional berada dibawah PD Pasar Palembang Jaya sebanyak 19 pasar. Sedangkan 22 pasar lainnya dikelola oleh swasta.
Sumber: (jawapos.com)