Sumatera Selatan merupakan provinsi terluas di pulau sumatera yang beribukotakan Palembang. Provinsi ini memiliki objek wisata, kebudayaan, dan kuliner yang cukup banyak dan menarik. Bicara mengenai kuliner, jajanan khas Palembang atau Sumatera Selatan tak habis-habisnya diperbincangkan oleh penikmat kuliner. Apalagi kuliner yang disantap itu sedap dan diyakini dapat membuat ketagihan hingga bagi yang bukan penikmat kuliner pun merasa tertarik untuk mencicipi dan ingin merasakan seberapa enak kuliner tersebut. Sumatera Selatan sendiri mempunyai berbagai jajanan khas yang dikenal lemak nian atau enak banget bagi pecinta kuliner maupun bukan pecinta kuliner yang pernah mencicipi. Nah, daripada penasaran, yuk kita simak sebelas jajanan khas Palembang berikut ini!
- Pempek
Mungkin tidak perlu ditanya lagi ya. Pempek adalah ikon dari kuliner kota Palembang, yang mungkin jauh lebih populer daripada jembatan Ampera. Pempek adalah kuliner khas palembang yang menjadi makanan sehari-hari disini. Di beberapa warung makan, pasti olahan ikan ini sudah tersedia di meja tanpa dipesan, yang disajikan sekedar untuk kudapan. Jangan kaget melihat orang palembang sarapan dengan “menghirup cuko” alias meneguk kuah pempek yang terbuat dari gula aren, cabai, bawang, dan asam ini.
- Mie Celor
Mie Celor disajikan dengan kuah kental, ditambah dengan daging, udang, kecambah, daun bawang, dan bawang goreng. Biasanya ditambah dengan potongan telur ayam rebus. Rasanya khas sekali. Bahkan ada Indomie rasa mie celor loh! Namun sayangnya mie instant ini hanya bisa ditemukan di kota Palembang saja.
- Martabak HAR
Martabak HAR ini sebenarnya adalah salah satu menu masakan dari rumah makan HAR. RM HAR sendiri diambil dari singkatan nama pemiliknya yaitu Haji Abdul Rojak. Seantero Palembang pasti tahu dengan resto ini, karena lokasinya yang sangat strategis terletak di jalan protokol Sudirman. Martabak ini seperti martabak sayur yang sering kita temui, tapi bedanya Martabak HAR hanya menggunakan telur saja. Bisa telur bebek dan bisa juga telur ayam. Lalu disajikan dengan kari dan kecap cabe. Rasanya? Bikin kangen Palembang! Kamu harus cobain. Oh ya, Martabak HAR sendiri sudah membuka cabang di Jakarta yaitu di Jalan Hayam Wuruk. Kalau kamu di Jakarta, ga perlu jauh-jauh ke Palembang untuk mencicipi rasanya.
- Kue Lapis Kojo
Kue Kojo ini adalah makanan yang sering ditemui pada saat hari raya di Palembang. Rasanya manis dan pembuatannya menggunakan banyak sekali telur bebek dan telur ayam. Warna hijau yang didapat berasal dari daun suji dan pandan. Awalnya Kojo ini dibuat tidak berlapis, namun sekarang sudah berinovasi dan dijadikan berlapis-lapis. Selain rasa lebih gurih, tampilannya juga semakin cantik!
- Kue Lapis Maksuba
Maksuba ini adalah panganan lain yang juga terkenal dari Palembang. Hampir mirip dengan kojo, bedanya maksuba mengandung susu kental manis dan warnanya tidak hijau. Proses pembuatannya juga sama dengan kojo yaitu dipangggang. Maksuba lazim dihidangkan sebagai sajian bagi tamu pada hari raya.
- Kue Delapan Jam
Nah yang satu ini dapat membuat orang penasaran. Kenapa ya dinamakan kue 8 jam? Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu 8 jam dalam arti yang sesungguhnya. Dengan komposisi yang hampir sama dengan Maksuba, yang membedakan kue delapan jam ini adalah proses pembuatannya. Kue delapan jam dibuat dengan cara dikukus selama 8 jam. Bukan dipanggang seperti maksuba dan kojo. Kue ini juga biasa disajikan pada saat hari raya di Palembang.
- Kue Gandus
Dengan menggunakan tepung beras dan tepung kanji, kue gandus bertekstur sangat lembut dan legit. Biasanya ditambahkan ebi atau abon, daun seledri, bawang goreng, dan potongan cabe merah. Bentuknya kecil-kecil dan bisa ditemui di pasar tradisional di Palembang. Rasanya asin pedas dan gurih. enak sekali untuk cemilan atau sarapan pagi.
- Kue Srikaya
Kue srikaya dicetak dengan cetakan mangkuk bulat kecil yang sama dengan cetakan kue lumpang. Karena itulah kue ini sekilas terlihat mirip dengan kue lumpang. Hanya saja, yang membedakan adalah warnanya yang tidak terlalu hijau serta tekstur permukaannya yang tidak lengket seperti kue lumpang. Kue srikaya ada yang dibuat berlapis dengan ketan. Beberapa toko pempek di Palembang menyediakan kue srikaya sebagai cemilan sambil menunggu pesanan pempeknya digoreng.
- Burgo, Lakso, Celimpungan
Burgo terbuat dari tepung beras. Sebenarnya jika irisannya lebih kecil, burgo sangat mirip dengan kwetiau. Hanya saja burgo ini dinikmati bersama dengan kuah santan pedas. Sangat cocok jika dinikmati dengan Laksan dan ditambah telur ayam rebus. Sedangkan Lakso atau laksa berbentuk seperti mie. Sama seperti burgo, lakso juga terbuat dari tepung beras sebagai bahan utamanya. Kuah lakso berbeda dari kuah burgo. Lakso cocok dinikmati bersama dengan Celimpungan. Sedangkan Celimpungan dinikmati dengan santan pedas dan ditambah dengan pempek.
- Tekwan, Model
Tekwan mirip pempek namun ia tak digoreng, tapi direbus. Disajikan dengan kuah bening seperti sup dan biasanya disajikan dengan berbagai pelengkap seperti soun, jamur kuping, dan irisan bengkuang. Tekwan ini adalah “bakso” orang Palembang. Sedangkan Model perbedaan terletak pada ukuran bulatan adonan ikan yang besar yang berisi tahu/telur rebus.
- Lenggang
Lenggang masih keluarga pempek. Cara membuatnya adalah pempek lenjer dipotong-potong dan dicelupkan ke telur, biasanya telur bebek. Lenggang bisa digoreng atau dipanggang. Lenggang bisa dimakan langsung atau dengan kuah cuko.
Masih banyak kuliner khas Sumatera Selatan yang belum tertulis di artikel ini, namun beberapa kuliner diatas yang paling sering temui di banyak tempat, apabila sedang berkunjung ke Sumatera Selatan khususnya Palembang rasanya tak lengkap jika tidak mampir untuk menyicipi kuliner khas daerah terutama Pempek yang sudah menjadi ikon dari kuliner khas Sumatera Selatan.
Sumber: makananoleh-oleh.com