Muhammad Hinayah kini menjadi perbincangan hangat warga Sumatera Selatan., Pemuda 22 tahun tersebut telah berhasil mendapatkan medali emas dari cabang olahraga panjat tebing pada Asian Games 2018 lewat pertandingan speed relay cabor sport climbing di venue Jakabaring Sport Center (JSC) kemarin. Keberhasilan Hinayah mencapai prestasi gemilang tidaklah mudah. Ia harus melalui perjuangan yang panjang dan berliku.
Lin, sapaan akrabnya, merupakan atlet asli Sekayu, Musi Banyuasin (Muba). Lin adalah anak pertama dari enam saudara, anak kandung dari pasangan Herman dan Harnizah. Lin memiliki latar belakang perekonomian keluarga yang kurang mampu. Namun, hal tersebut sama sekali tidak mengurungkan niatnya untuk berprestasi dalam pesta ajang olahraga terbesar se-Asia.
Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumatera Selatan, pada Senin (10/9) lalu mengapresiasi prestasi Lin. Pengurus provinsi FPTI Sumsel juga bertekad untuk mencetak lebih banyak lagi atlet panjat tebing berprestasi asal bumi Sriwijaya.
Meski telah banyak mendapat apresiasi dari sejumlah pihak serta tambahan bonus dari Pemerintah, Lin sendiri bertekad ingin terus menorehkan sejumlah prestasi lebih banyak bagi Provinsi Sumatera Selatan dan Indonesia di kancah panjat tebing internasional. Lin juga bertekad akan berlaga di kancah olimpiade tokyo pada tahun 2020 mendatang.
“Saya masih terus berlatih untuk mempersiapkan diri bisa ikut serta dalam olympiade 2020, dan juga kejuaraan dunia lainnya,” ujar M. Hinayah dilansir dari Antvklik.com.
Sumber: Kitogalo.com | Antvklik.com