Mengabadikan Sosok Kartini dalam Festival Film Pendek

Diperingati pada tanggal 21 April setiap tahunnya, Hari Kartini seringkali menjadi momentum bagi banyak orang untuk merenungkan kembali vitalnya peran perempuan dalam pembangunan sebuah bangsa.

Sunny H

Diperingati pada tanggal 21 April setiap tahunnya, Hari Kartini seringkali menjadi momentum bagi banyak orang untuk merenungkan kembali vitalnya peran perempuan dalam pembangunan sebuah bangsa. Perenungan tersebut dapat hadir dalam berbagai wujud, mulai dari acara seremonial, bakti sosial, dan wujud-wujud lainnya yang kreatif dan beragam. Khusus bagi Gema Nusantara, perenungan tersebut dihadirkan dalam sebuah festival film pendek.

Sabtu (21/04) lalu, bertempat di Gun’s Cafe & Resto Kambang Iwak, Gema Nusantara resmi membuka pendaftaran kompetisi film pendek bertemakan “Perempuan Tangguh”. Pembukaan sekaligus konferensi pers tersebut turut menghadirkan Kadin Pariwisata Sumsel, Pembina dan founder PCYF (Palembang Creative Youth Forum), serta mengundang komunitas-komunitas film Palembang, awak media dan beberapa orang wanita yang menjadi representasi pejuang wanita di Palembang. Isnaini Madani selaku Kadin Pariwisata Sumsel membuka pendaftaran festival film secara simbolik dengan penabuhan drum.

“Kompetisi semacam festival film pendek sejatinya berada di ranah pariwisata, sehingga pelaksanaannya dibawahi langsung oleh Dinas Pariwisata”, ujar Isnaini dalam kata sambutannya. “Ada baiknya film-film yang diikut-lombakan turut menyorot latar ikonik Kota Palembang yang baru populer, seperti Tugu Iwak Belido, Rumah Baba Boen Tjit dan lain sebagainya, sehingga juga turut memperkenalkan tempat-tempat wisata di Kota Palembang”, tambahnya.

Pendaftaran festival film pendek direncakan berlangsung hingga tanggal 9 Mei mendatang. Kompetisi yang terbuka untuk segala golongan ini tidak hanya menawarkan hadiah uang tunai dan trofi kepada para pemenang, tapi juga kesempatan untuk menayangkan filmnya di televisi dan bioskop Palembang.

Sartika Dea, ketua pelaksana kegiatan tersebut, turut mengutarakan maksudnya memilih tema perempuan tangguh. “Di sekeliling kita ada banyak perempuan yang berusaha menginspirasi lewat aktivitas sehari-harinya masing-masing. Tema ini dipilih agar semua orang dapat turut merasakan perjuangan wanita di sekitar kita yang didedikasikan untuk keluarga dan bangsa, bahkan negara”, ujar mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Unsri tersebut dalam sambutannya.

Selain membuka acara, Gema Nusantara juga turut mengajak para undangan hadir untuk melakukan aksi sosial di lingkungan KIF Park Palembang, yaitu dengan membagikan bunga kepada sosok-sosok ‘Kartini’ masa kini yang berada di lingkungan KIF Park.

Kompetisi film yang digelar Gema Nusantara tersebut turut menggaet PCYF dan Pemkot Palembang. PCYF adalah forum integrasi bagi tak kurang dari 60 komunitas di Palembang yang bergerak dalam bidang minat-bakat, olahraga, kesenian dan sosial. Liza Sako, produser sekaligus pembina PCYF turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer