Mari Bernostalgia Lewat Enam Jajanan Pasar Khas Palembang Ini!

Karena letak kotanya yang berada di pinggiran Sungai Musi, lidah orang Palembang sudah biasa dimanjakan dengan makanan beraroma ikan. Sebut saja pempek, tekwan, pindang, tempoyak,

Sunny H

Karena letak kotanya yang berada di pinggiran Sungai Musi, lidah orang Palembang sudah biasa dimanjakan dengan makanan beraroma ikan. Sebut saja pempek, tekwan, pindang, tempoyak, lakso, celimpungan, laksan dan teman-temannya yang begitu beragam.

Namun siapa sangka, ternyata tanpa kaldu ikan sekali pun, citarasa kuliner Bumi Sriwijaya sudah cukup beragam. Buktinya, ada sangat banyak varian kue tradisional yang bertebaran di pasar-pasar di Kota Palembang, dan semuanya tidak berbahan dasar daging ikan.

Kali ini Tim Srivijaya.id akan merangkum beberapa jajanan pasar khas Palembang paling populer yang tidak berbahan dasar ikan.

  1. Kue Lumpang

Selain karena popularitasnya tergeser penganan lain yang lebih kekinian, kue lumpang juga sulit ditemukan karena tidak banyak orang Palembang yang masih membuatnya. Tapi bagi ‘generasi tua’ yang ada di Palembang, kue lumpang tetap tidak tergantikan. Teksturnya yang kenyal dan legit bercampur dengan taburan kelapa parut yang gurih.

Berdasarkan warnanya, setidaknya terdapat tiga jenis kue lumpang, mulai dari kue lumpang putih yang berbahan utama gula pasir, kue lumpang hijau yang berbahan dasar pandan dan kue lumpang coklat yang berbahan utama gula aren. Nama lumpang sendiri dipilih karena bentuk kue satu ini menyerupai lumpang, yaitu bejana kayu yang biasa digunakan untuk menumbuk padi.

  1. Dadar jiwo

Sepintas kue dadar jiwo serupa dengan lumpia atau kue dadar gulung. Perbedaan mencolok terdapat pada isian dan taburannya. Berbeda dengan lumpia yang biasa diisi daging, dadar jiwo justru berisi tumisan buah pepaya muda dan ditaburi bawang goreng, irisan daun sop, udang kering dan irisan cabai. Rasanya bisa ditebak, gurih dan nikmat!

  1. Gandus

Semua orang Palembang sudah pasti tahu kudapan satu ini. Di antara berbagai jajanan pasar khas Palembang, gandus adalah salah satu yang paling populer dan paling banyak dijual hingga saat ini. Jika kue tradisional biasanya memiliki citarasa manis dan legit, gandus justru memiliki perpaduan rasa yang unik antara gurih dan tawar. Sensasi rasa gurih berasal dari taburan udang kering dan bawang goreng di atasnya, sementara rasa tawar berasal dari adonan utama kuenya yang dibuat dari tepung beras. Gandus paling sering ditemukan di pasar bedug saat Bulan Ramadhan.

  1. Kue Kojo

Kue kojo sebenarnya tergolong ke dalam jenis bolu atau kue basah yang biasa dibuat dengan loyang cetakan berukuran besar. Meski demikian, terdapat versi mini dari kue kojo yang seukuran serabi dan lebih sering dijajakan secara umum. Kue berwarna hijau ini biasa ditemui dalam acara hajatan atau hari raya. Serupa dengan kebanyakan kue basah khas Palembang, kue kojo menggunakan banyak telur ayam sebagai komposisi. Bolu kojo berukuran besar bahkan memiliki nama lain, yaitu ‘kue delapan telur’.

  1. Manan Sahmin

Bisa jadi penganan yang satu ini adalah kue jajanan pasar yang paling langka di Palembang. Manan sahmin merupakan ‘kembaran kue kojo’ yang juga memiliki versi loyang berukuran besar dan versi mini. Ciri khas manan sahmin terdapat pada penggunaan ubi rambat (ubi selo) dan kismis dalam pembuatannya. Aroma harumnya berasal dari campuran susu dan air perasan daun pandan. Manan Sahmin biasanya dapat ditemui dalam acara pernikahan orang Palembang asli.

  1. Bluder

Belum terdapat penjelasan konkret tentang asal-usul kue bluder, terutama tentang asal namanya. Namun satu hal yang pasti adalah, resep kue bluder diperoleh dari orang Belanda, bukan dari orang Palembang asli.

Berbeda dengan kebanyakan kue bolu khas Palembang yang legit, manis dan cenderung basah, bluder memanjakan lidah dengan rasa manis yang tidak terlalu menyengat dan tekstur kuenya yang sedikit berminyak. Bentuk kue bluder menyerupai muffin atau cupcake, hanya saja ukurannya jauh lebih besar. Meski populer sebagai santapan pagi di Palembang, ternyata kue bolu satu ini juga terkenal di beberapa kota lain di Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing, seperti di Ambon, Madiun dan Makassar.

Bagaimana? Sudah pernah mencicipi semuanya? Dijamin, cita rasa dari jajanan-jajanan pasar tersebut akan akan mengantarkan dulur-dulur ke jaman bingen!

(Sumber : blog-kulina.id; regional-liputan6.com)

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer