Atlet eSports asal Indonesia, Ridel Yesaya Sumarandak telah mampu mencetak sejarah sekaligus mengharumkan Indonesia. Hal ini lantaran dirinya memenangkan pertandingan eSports Clash Royale di Asian Games 2018, pada 28 Agustus 2018.
Clash Royale adalah game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) keluaran Supercell yang disebut-sebut sebagai penerus Clash of Clans (CoC). Permainan ini mengandalkan strategi,yang mana pemain perlu mengumpulkan kartu karakter tertentu untuk memenangkan pertempuran.
Dilansir dari laman IGN, Rabu (29/8/2018), pria 16 tahun itu memulai turnamen dengan kuat dan mampu mengalahkan pemain yang diunggulkan yakni pemain China, Huang Chenghui.
Pada babak pertama kompetisi Ridel menang dengan skor 3-1. Dari sana, dia melanjutkan momentumnya mengalahkan pemain asal Hong Kong dan Vietnam di putaran berikutnya untuk mengamankan tempat di Grand Final.
Meskipun kalah di babak pertama, Chenghui berhasil berjuang kembali ke kompetisi. Sehingga Ridel dipasangkan kembali dengannya dalam babak grand final. Menariknya, Ridel mampu mengungguli lawannya tersebut, di mana ia hanya perlu memenangkan 1 Best-of-3, sementara Chenghui harus memenangkan 2 Best-of-3 berturut-turut.
Chenghui berhasil mengamankan set pertama dengan skor bersih 3-0, menyamakan kedudukan seri 1 set dengan Ridel. Namun, Ridel, yang baru-baru ini juga direkrut oleh organisasi eSports Singapura, Chaos Theory, memiliki rencana lain, ia berhasil membalikkan keadaan di set terakhir dan mengamankan sapuan bersih melawan pemain China dengan skor 3-0.
Ini menjadi medali emas pertama Indonesia di Asian Games 2018 dari cabang eSports. Di babak final, remaja yang dikenal dengan nickname BenZerRidel itu sukses menumbangkan wakil dari China, Huang Chenghui atau Lciop, dengan skor telak 3-0.
Dalam ajang olahraga terbesar se-Asia ini, pertandingan game ‘Clash Royale’ diikuti oleh delapan negara, yakni Laos, Hong Kong, Indonesia, China, Vietnam, Uzbekistan, Arab Saudi, dan India. kompetisi perdana dibuka dengan Arena of Valor (26 Agustus), lalu Clash Royale (27 Agustus), League of Legends (27-29 Agustus), Starcraft II (30 Agustus), Hearthstone (31 Agustus) dan akan di tutup dengan laga Pro Evolution Soccer 2018 (1 September).
Perlu diingat, bahwa perolehan medali cabang olahraga eSports yang pertama kali digelar di Asian Games 2018 masih berstatus pertandingan demonstrasi atau ekshibisi, artinya eSports tidak akan mempengaruhi posisi klasemen peserta Asian Games 2018, karena statusnya masih ekshibisi atau uji coba.
Sumber: Viva.co.id | Jawapos.com | Bola.com