Tahukah kamu bahwa selain terkenal akan kopinya, Desa Semendo juga terkenal akan seni beladirinya? Seni beladiri tersebut dinamakan Kuntau Pisau Due atau dapat juga disebut Silat Pisau Due. Kata Kuntau sendiri berasal dari kata kûn-thâu (bahasa Hokkien) yang berarti “jalan kepalan,” atau dimaknai sebagai “pertempuran seni,” yaitu seni bela diri yang diciptakan oleh komunitas Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya di daerah Kepulauan Melayu. Ada pula sebagian orang berpendapat asal kata kuntau adalah “Kun” yang berarti “Jadi” dan “Tau” yang berarti isyarat. Ciri khas pakaian yang digunakan dalam seni beladiri Kuntau adalah dengan mengenakan pakaian berwarna serba hitam, mulai dari baju, celana panjang, hingga ikat kepala.
Seni beladiri Kuntau tersebar di seluruh dataran Melayu seperti di Sumatera dan Kalimantan. Di wilayah Sumatera Selatan sendiri, terdapat beberapa daerah yang terkenal akan aliran Kuntaunya, diantaranya Kuntau Sebalik yang berasal dari desa Sebalik, Tanjung Lago, Banyuasin; Kuntau Lintang dari Empat Lawang, serta Kuntau Pisau Due yang berasal dari Semendo.
Silat Kuntau Semende sendiri merupakan aliran silat yang mengutamakan menyerang menggunakan parang, golok dan pisau Semende khas Sumatera Selatan. Para pesilat Kuntau Pisau Due memiliki falsafah “maju talu mundur malu” yakni bagi siapa saja yang berani menantang mereka, maka penantang tersebut berhadapan dengan dua kemungkinan, yakni maju maka mereka akan mati konyol atau mundur maka mereka menjadi pecundang.
Seperti apa sebenarnya Silat Kuntau Pisau Due milik Jeme Semende itu? Berikut liputannya!
Sumber: majalah1000guru |youtube