Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera masih terus berlanjut. Sumsel sebagai provinsi yang cukup luas di wilayah Sumbagsel tentu menjadi salah satu wilayah penting yang akan menjadi jembatan bagi wilayah-wilayah lain di Pulau Sumatera. Setelah Tol Palindra (Palembang-Indralaya), kini pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya-Bengkulu mulai menyedot perhatian publik.
Selasa (09/04) lalu, telah dilakukan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ruas Jalan Tol Muara Enim-Simpang Indralaya dan ruas Jalan Tol Muara Enim-Lubuk Linggau yang merupakan bagian dari Jalan Tol Simpang Indralaya – Bengkulu. Total panjang dari dua ruas tol itu mencapai 233,5 km.
“Panjang itu (ruas tol) dari dua seksi yakni Muara Enim-Lubuk Linggau sepanjang 114,5 km dan seksi Muara Enim-Simpang Indralaya 119 km”, ujar Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di Muara Enim Sumatera Selatan pada Selasa (09/04) lalu. Sebelumnya, PPJT Tol Lubuk Linggau-Bengkulu sepanjang 95,8 kilometer telah ditandatangani terlebih dahulu oleh Kepala BPJT Danang Parikesit dan Direktur Utama PT. Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo pada 15 Maret 2019 lalu.
Danang berujar bahwa setelah selesai, kedua ruas tol tersebut akan mempersingkat waktu tempuh berkendara dari Palembang ke Muara Enim dari total empat jam menjadi hanya satu setengah jam, serta memangkas waktu tempuh total Indralaya ke Bengkulu menjadi hanya empat jam.
“Setelah selesai ruas dari Palembang, Indralaya ke Muara Enim hanya 1,5 jam sampai 2 jam maksimal”, imbuhnya, dilansir dari jawapos.com. “Rencana kami bisa operasi terlebih dahulu Muara Enim-Lubuk Linggau pada Februari 2022. Kemudian untuk ruas Muara Enim-Simpang Indralaya Desember 2022. Untuk jadwal operasinya 2 bulan setelah selesai konstruksi”, tambahnya.
Panjang ruas Jalan Tol Muara Enim-Simpang Indralaya sendiri mencapai 119 km dan nilai investasi mencapai Rp. 24,1 triliun. Lain halnya dengan ruas Jalan Tol Muara Enim-Lubuk Linggau yang total panjangnya mencapai 114,5 km dan nilai investasi mencapai Rp 23,79 triliun. Masing-masing ruas jalan tol akan memiliki tiga simpang susun dan masa konsensi 40 tahun.
Menyusul Pembangunan Tol Bakauheni – Palembang
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dipercepatnya pengerjaan kedua ruas tol tersebut lantaran Tol Trans Sumatera dari Lampung hingga Palembang ditargetkan akan rampung pada Juni 2019 mendatang.
“Tol Trans Sumatera dari Bakauheni di Lampung sampai dengan Palembang akan segera tersambung penuh pada Juni 2019 sepanjang 350 km,” ujarnya di Muara Enim, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (09/04) lalu, dilansir dari jawapos.com.
Di tempat yang sama, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengaku bersyukur dengan dimulainya pencanangan pembangunan Jalan Tol Muara Enim – Simpang Indralaya dan Muara Enim – Lahat – Lubuk Linggau. Dia berharap masyarakat mau mendukung proses pembangunan tol ini dengan baik.
“Tidak pernah membayangkan ada ruas tol bahkan jadi pintu masuk di Muara Enim. Ini tentu dengan perjuangan. Dimana kesiapan Pemda yang didukung wakil kita di DPR. Maka peristiwa menakjubkan siang hari ini patut disyukuri,” tandasnya.
Herman Deru mengharapkan keberadaan Tol Palembang-Bengkulu akan lebih membuka potensi ekonomi perkebunan, pertanian, pertambangan dan pariwisata. “Pembangunan tol ini adalah impian yang menjadi kenyataan. Tol akan memperlancar konektivitas, sebelum truk batubara dilarang melintas di jalan umum, waktu tempuh Palembang-Muara Enim bahkan mencapai 12 jam”, ucap Herman, dilansir dari Kompas.com.
Konstruksi total Jalan Tol Simpang Indralaya – Bengkulu dijadwalkan selesai pada Desember 2022 dan operasionalisasi dua bulan setelahnya.