Hendak Berwisata ke OKU Timur? 5 Destinasi Wisata Ini Layak jadi Pilihan!

Liburan lebaran telah usai. Namun feed media sosial semua orang masih ramai dipenuhi foto-foto selama liburan kemarin. Bagi masyarakat Sumsel, pemandangan dataran tinggi Mabed di

Sunny H

hendak-berwisata-ke-oku-timur-5-destinasi-wisata-ini-layak-jadi-pilihan06301048

Liburan lebaran telah usai. Namun feed media sosial semua orang masih ramai dipenuhi foto-foto selama liburan kemarin. Bagi masyarakat Sumsel, pemandangan dataran tinggi Mabed di Gumay Ulu, kebun teh Pagaralam dan beberapa curug di Lahat tentu menjadi lanskap swafoto terfavorit yang dipilih untuk memperindah feed instagram masing-masing.

Namun diluar obyek wisata yang ada di Lahat dan Pagaralam, Sumsel sejatinya masih punya puluhan bahkan ratusan obyek wisata yang tidak kalah keren di 15 kota/ kabupaten lainnya di Sumsel. Salah satu kabupaten dengan segudang obyek wisata di Sumsel adalah Kabupaten OKU Timur, dengan ibukotanya di Martapura. Kali ini Srivijaya.id akan merangkum beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten OKU Timur!

  1. Bendungan Perjaya

Sesuai dengan nama kabupatennya, Ogan Komering Ulu Timur dialiri dua sungai besar di Sumsel, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Komering. Tingginya debit air sungai ketika pasang memunculkan ide bagi pemerintah untuk membangun sebuah bendungan. Dari sanalah awal mula dibangunnya Bendungan Perjaya.

Bendungan Perjaya terletak di Desa Perjaya, dan dikenal sebagai ikon OKU Timur. Bendungan Perjaya merupakan bendungan gerak terbesar di Provinsi Sumatera Selatan. Selain sering digunakan sebagai tempat bersantai oleh warga sekitar, bendungan tersebut juga berfungsi mengairi lahan pertanian yang ada di Belitang. Lokasi di sekitar Bendungan Perjaya juga potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata air, lokasi berkemah dan outbond.

  1. Bukit Batu Mencar

Selain Bendungan Perjaya, Bukit Batu Mencar merupakan tempat wisata air lainnya yang kerap dikunjungi oleh masyarakat Martapura. Bukit Batu Mencar terletak di Desa Lingot, Kecamatan Jayapura, OKU Timur.

Air pemandian Bukit Batu Mencar mengalir dari celah bebatuan besar yang keluar secara alami. Uniknya, air di Bukit Batu Mencar tetap mengalir meski di musim kering.

  1. DESA BETUNG

Desa Betung merupakan salah satu desa tertua yang ada di wilayah pesisir Komering, nama Betung sendiri diambil dari rumpun bambu betung yang dulunya banyak terdapat disana. Menurut cerita masyarakat sekitar, Desa Betung telah ada sejak tahun 1520 dan ditempati oleh puak-puak atau kelompok-kelompok kecil yang merupakan warga pengungsian dari Lampung. Desa yang terletak 72 km dari Martapura ini merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Semendawai Barat. Di Desa Betung terdapat setidaknya 52 makam bersejarah yang bisa dijadikan destinasi wisata budaya.

Selain banyak makam-makam bersejarah, di Desa Betung juga masih terjaga adat asli yang berasal dari asimilasi budaya Hindu, Budha dan Islam, seperti Ambali-bali (perdamaian), Anjojok, Sidokah Rumpok, Rogoh , Manjau Diharani, Manjau , Bumiah dan Turun Bara (Rogoh Bara). Desa Betung adalah tujuan yang pas bagi pelajar atau mahasiswa yang hendak mendalami sejarah Suku Komering langsung dari sumbernya.

  1. PERKEMAHAN WIDYA KRIDA MANGGALA

Perkemahan Widya Krida Manggala yang terletak di Desa Sumber Rahayu, Belitang II merupakan lokasi yang sering digunakan untuk kegiatan perkemahan. Letaknya yang jauh dari keramaian menjadikan tempat ini cocok untuk liburan keluarga dan aktivitas Pramuka dan pecinta alam.

  1. DESA DARMA BUANA

Berdirinya Desa Darma Buana tidak terlepas dari pengaruh masyarakat transmigran yang menempati OKU Timur. Masyarakat Bali yang bermukim di wilayah Belitang 2 mendirikan komunitas mereka sendiri, yang salah satunya kini dinamai Desa Darma Buana. Singkatnya, desa tersebut merupakan miniatur Bali, tampak pada sendi-sendi kehidupan masyarakatnya yang masih berpegang teguh pada adat Hindu-Bali.

Setiap tahun di Desa Darma Buana digelar Festival Ogoh-Ogoh dan setiap lima tahun sekali diadakan kegiatan Ngaben Massal yang juga sering diikuti oleh masyarakat dari luar daerah OKU Timur. Desa Darma Buana kini tengah dikembangkan secara intensif untuk menjadi desa wisata budaya di masa mendatang.

Selain kelima destinasi wisata diatas, masih ada banyak destinasi wisata lain di OKU Timur yang belum banyak diperkenalkan ke dunia luar. Dibutuhkan keseriusan dan peran nyata pemerintah untuk mengembangkan potensi-potensi wisata tersebut serta kesadaran masyarakat sekitar untuk merawatnya bersama, agar kelak obyek-obyek wisata di OKU Timur dapat dinikmati dengan layak bukan hanya oleh masyarakat sekitar, namun juga turis dari wilayah lain, bahkan turis mancanegara. Tantangan tersebut saat ini perlahan dijawab Pemkab OKU Timur dengan perencanaan pemanfaatan lahan kosong seluas 137 hektar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata agro yang berbasis pertanian, peternakan dan hutan wisata. Semoga saja manfaatnya dapat dipetik dengan segera oleh seluruh masyarakat.

(sumber : detiksumsel.com; suaraokuraya.com)

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer