Senja ini ku abaikan frekuensi
Kita tak sedang berkomunikasi
Ku letakan di atas meja
Ingin ku nikmati saja senja
Jalanan tengah sepi, duduk rapi depan meja
Jawab rindu bertepi, mencoba bersahaja
Memulai percakapan, sebatas basa-basi
Dalam perenungan, tertulis sebuah puisi
Duduk manis bersama yang manis
Kertas lusuh pertanda tangis
Menanti sedikit kemenangan
Hanya bagian kecil perjalanan
Terdengarlah lantunan syahdu
Bukan sebatas perkara rindu
Indahnya jalani kewajiban
Tak sedang mencari pembenaran
Sama baiknya pencipta dengan umatnya
Tak ada lagi kata tanya
Mungkin inilah kebetulan
Aku tak percaya kebetulan
Adakalanya kita berbeda frekuensi, bukan kebetulan
Sesuatu hadir untuk sebuah tujuan, meski tak seketika
Lihat dan dengarkan sekitar, sebab bersama akibat
Setiap orang pernah salah, kata mereka
Pesan : Bacalah puisi ini sesuai urutan. Kalau kesulitan kecuali bait awal dan terakhir, silahkan baca baris ganjil ke ganjil. Genap ke genap.