Asian Games telah resmi berlangsung. Selama beberapa pekan ke depan, Palembang dan Jakarta akan ramai dikunjungi berbagai atlet, official dan media dari berbagai penjuru Asia. Di luar kepentingan untuk menghelat pesta olahraga, kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan promosi pariwisata besar-besaran kepada audience mancanegara yang tengah ramai mengunjungi Indonesia. Hal tersebut terutama tampak sangat kentara dalam pelaksanaan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan.
Selama Asian Games 2018 berlangsung di Palembang, Pemprov bekerjasama dengan banyak pihak menggelar beberapa festival kebudayaan yang akan turut memeriahkan Kota Palembang, salah satunya adalah Musi Thematic Festival. Kali ini Srivijaya.id akan merangkum beberapa event yang berlangsung sepanjang Bulan Agustus hingga awal September.
- Sumsel Expo
Sumsel Expo bisa digolongkan sebagai event Provinsi Sumsel yang paling ‘hangat’, karena baru tiga hari digelar. Bertempat di Komplek Gedung Dekranasda, Jakabaring, agenda tahunan Sumsel ini turut menggaet tak kurang dari 800 peserta dari berbagai instansi, UKM dan lembaga yang ada di Sumsel. 800 peserta tersebut berlomba menampilkan pameran dan barang / jasa yang dijual lewat panggung dan booth masing-masing. Tak kurang terdapat 350 booth dalam berbagai tenda yang digelar di Dekranasda. Penyelenggaraan Sumsel Expo selain divisikan sebagai pendorong perkembangan UKM di Palembang, juga bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Sumsel kepada pengunjung, terutama turis mancanegara. Sumsel Expo dibuka sejak 16 Agustus lalu hingga 25 Agustus. Tanggal pelaksanaannya yang bertepatan dengan penyelenggaraan Asian Games ditargetkan akan mampu menarik turis mancanegara untuk berkunjung. Pengunjung pun dibebaskan dari biaya masuk, alias gratis.
- Festival Sriwijaya
Selain Sumsel Expo, Festival Sriwijaya adalah agenda tahunan lain yang tak pernah alpa dilaksanakan Pemprov Sumsel. Berbeda dengan Sumsel Expo, Festival Sriwijaya diselenggarakan outdoor, yaitu di Plaza BKB. Festival Sriwijaya bertujuan mengangkat khazanah dan kekayaan budaya Sumsel, juga untuk mempertegas citra Sumsel sebagai provinsi tujuan wisata. Sebanyak 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan ikut serta dalam festival ini, menyajikan pentas tarian tradisional, drama musikal, penampilan musik etnik, dul muluk, parade musik jalanan serta parade perahu hias. Selain itu juga diadakan lomba melukis, lomba fotografi, pameran foto dan kuliner lokal.
Selain menggelar festival, Pemprov juga menawarkan paket wisata, seperti tur kota tiga hari di Palembang dan perjalanan belanja empat hari, tak lain dalam rangka memperkenalkan Kota Palembang kepada 4.000 orang WNA yang berkunjung ke Palembang selama Asian Games 2018 berlangsung di Palembang.
- Musi Thematic Festival : Culture and Arts
Musi Thematic Festival termasuk salah satu agenda terbesar yang digelar oleh Disbudpar Palembang. Berbeda dengan Festival Sriwijaya, Musi thematic Festival terdiri dari beberapa festival tematik yang diselenggarakan di tempat-tempat berbeda, namun dalam rentang waktu yang sama. Salah satu festival tematik yang digelar bertajuk Culture and Arts, yang berlangsung di Pulau Kemaro. Festival yang digelar sejak 16 Agustus hingga 2 September ini akan menampilkan Barongsai, Liong Dance, Tari Seribu Tangan, Penampilan Legenda Pulau Kemaro serta tak ketinggalan Chinese Music Performance. Selain itu juga terdapat berbagai photo booth, stand kuliner dan stand suvenir yang siap ‘menjebol’ kantong pengunjung. Namun di luar itu, tidak ada biaya yang dikenakan untuk pengunjung yang datang. Turis dan masyarakat yang tertarik untuk berkunjung hanya perlu membayar ongkos perahu ketek untuk menyeberang di Pulau Kemaro.
- Musi Thematic Festival : History and Heritage
Festival tematik lain yang termasuk ke dalam Musi Thematic Festival bertajuk History and Heritage yang digelar di Kampung Kapitan, tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak (BKB). Pengunjung dapat mencapai lokasi dengan melewati jalur darat maupun jalur sungai. Khusus untuk jalur sungai, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 5000,- untuk sekali perjalanan menyeberang dari Plaza BKB.
Sejak direnovasi secara berkala oleh pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya, Kampung Kapitan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Palembang. Kampung Kapitan bahkan sering dijadikan lokasi digelarnya berbagai festival rakyat, seperti perayaan Imlek, Cap Go Meh dan lain sebagainya. Kali ini Kampung Kapitan dibuka kembali untuk umum dengan menawarkan atraksi seni, photo booth serta kolase sejarah Rumah Kapitan dan komunitas Tionghoa di Seberang Ulu, Palembang.
- Musi Thematic Festival : Culinary Plaza
Bangunan berarsitektur Tionghoa lain yang bernilai sejarah merupakan Klenteng Soei Goat Kiong yang berada tak jauh dari Kampung Kapitan, tepatnya di Kelurahan 10 Ulu. Klenteng yang juga dikenal dengan nama Klenteng Dewi Kwan Im tersebut juga telah berusia ratusan tahun dan menjadi saksi bisu dari pembangunan Kota Palembang di tepian Sungai Musi. Kali ini Klenteng Soei Goat Kiong akan kembali menawarkan nostalgia ke masa lalu Palembang, bersamaan dengan digelarnya Culinary Plaza di pelataran depannya. Selain menarik pengunjungnya ke masa lalu Palembang, lidah pengunjung juga akan dimanjakan dengan sajian makanan yang ada disana, mulai dari makanan-makanan lokal Sumsel, hingga makanan bernuansa Indonesian Cuisine, Asian Delight dan berbagai jenis jus segar. Culinary Plaza dibuka sejak jam 09.00 WIB hingga 21.00 Wib setiap harinya hingga tanggal 2 September mendatang.
- Musi Thematic Festival : Religi
Pos terakhir yang juga layak dikunjungi dalam Musi thematic Festival bertajuk “Religi”. Kali ini, tak lain tak bukan, Kampung Arab Al-Munawwar yang melegenda menjadi lokasinya. Kampung Al-Munawwar terkenal selain karena usianya yang tua dan masyarakat keturunan arabnya yang ramah, juga karena sajian kopi sendok mas dan juga nasi kebulinya yang khas. Di hari-hari biasa, Kampung Al-Munawwar akan menyambut tamu atau turis istimewa dengan sajian munggahan khas timur tengah, yang berisi nasi kebuli (nasi minyak), daging malbi dan sambal nanas. Ditambah dengan penyelenggaraan Musi Thematic Festival, Kampung Al-Munawwar akan semakin meriah dengan penampilan musik gambus, hadroh, juga stand pembuatan henna khusus untuk pengunjung kaum hawa. Untuk menikmati semua itu, pengunjung hanya perlu membayar Rp. 5.000,- untuk tiket masuk satu orang, juga diwajibkan berpakaian sopan yang menutup aurat. Jika tidak menggunakan pakaian syar’i sekalipun, penduduk setempat akan dengan murah hati meminjamkan sarung untuk pengunjung laki-laki dan jilbab panjang untuk pengunjung perempuan.
- Asian Creative Festival
Terpisah dari Festival Sriwijaya dan Musi Thematic Festival, adalah Asian Creative Festival yang diselenggarakan sejak tanggal 16 Agustus hingga 2 September 2018. Event satu ini wajib didatangi bagi para pemburu aksesoris dan suvenir khas Palembang. Event yang digelar di bawah Jembatan Ampera ini berfokus menjual kerajinan tangan dan merupakan salah satu event pembuka Asian Games di Palembang.
Meski hanya berlangsung kurang dari dua pekan, Asian Games 2018 tentunya harus meninggalkan kesan baik yang mendalam bagi semua WNA yang mengunjungi Palembang, dan salah satu cara memberikan kesan tersebut adalah dengan menyukseskan event-event yang mengiringi Asian Games 2018. Bagaimana dengan kamu? Tertarik meramaikan Asian Games 2018 bersama?
(sumber : berbagai sumber)