Hasil Ujian Nasional (UN) SMP tahun ajaran 2017-2018 telah diterima oleh seluruh siswa-siswi IX kemarin (25/05/18). Penyelengaraan UN SMP 2018 menunjukan domisi sekolah swasta dalam 10 besar peringkat sekolah se-Sumsel dengan UN terbaik pada tahun 2018. Secara individu peraih nilai UN Se-Sumsel terbaik peringkat 1 dan 3 diraih oleh Frederik Hanson dan Bernard Lesley Efendy, keduanya ialah siswa SMP Ignatius Global School. Ignatius Global School sendiri meraih peringkat satu untuk kategori sekolah.
Frederik Hanson, buah hati Sugianto dan Rita Wati memiliki hobi bermain music. Namun sebulan menjelang pelaksanaan UN melakukan persiapan intensif. Pulang sekolah istirahat sebentar lanjutkan belajar mandiri hingga malam. Tidak mengikuti les tambahan karena pihak sekolah memiliki paket lengkap dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. Persaingan antar murid sekolah di kawasan Veteran sendiri bisa dikatakan ketat. Sehingga awalnya Frederik hanya menargetkan nilai 90 pada setiap mata pelajaran. Penetapan dirinya sebagai peraih nilai UN ialah hal yang tak disangka.
Keberhasilan Frederik tak lepas dari peran orang tua yang mendukung setiap pilihan Frederik. Tanpa paksaan hanya mengarahkan. Kepercayaan Sugianto melihat kemandirian anaknya sejak SD mandiri belajar dan tidak perlu ditanya mengenai PR. Alumni SD Xaverius 2 ini selalu mendapatkan arahan dari orang tuanya, mana yang baik dan tidak baik.
Bernard Lesley Efendy, siswa yang akan mewakili Sumatera Selatan pada olimpade tingkat nasional di Padang Juli mendatang dikenal rajin dalam kesehariannya. Putra pasangan Efendy dan Hioe Yennie ini sejak SD selalu mendapatkan rangking namun karena Ignatius Global School tidak menerapkan sistem rangking. Hal ini tak mengurungkan niat Bernard untuk belajar mandiri hingga larut malam di rumah. Ketika penat, main game menjadi solusi yang kerap dia lakukan.
Bernard tetap mempelajari pelajaran meskipun dia kurang menyukai pelajaran tersebut, ialah trik sederhana Bernard untuk memenuhi target sepuluh besar UN tahun ini. Keberhasilan Frederik dan Bernard yang ternyata teman sejak SD ialah bukti bahwa pertemanan bisa saling menguatkan dan memotivasi satu sama lain. Bersainglah dalam kebaikan, berukhuwahlah sebagai fitrahnya manusia.
Sumber: (TribunSumsel, Sumeks, )