Barak Terakhir

Dua ribu seratus masehi Kupandang lirih sosokmu Lesang terpatri zaman Bahu yang tegap, kokoh Punggung yang lebar Tapi kau tak bisa bohong Karena dari kernyitmu

Sunny H

Dua ribu seratus masehi

Kupandang lirih sosokmu

Lesang terpatri zaman

Bahu yang tegap, kokoh

Punggung yang lebar

Tapi kau tak bisa bohong

Karena dari kernyitmu kami tahu boi

Kau, hatimu, menjerit

Desingan sudah berlalu

Dentuman sudah berakhir

Tapi kekalutan adalah badai tiada akhir

Menyergap mereka yang lemah imannya

Menyerang mereka yang goyah jiwanya

Dua ribu seratus masehi

Peluh mengalir

Darah menganyir

Panggilan masuk dari markas pusat

Izrail disini

Boi, pulanglah

Pulanglah, ke barak yang terakhir

Pulanglah ke barak akhirat

Tags

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer