Sesuai janji Kemenpora beberapa waktu lalu, cabang olahraga elektronik (eSports) akan turut serta meramaikan pekan olahraga Asian Games Bulan Agustus mendatang. Setelah melalui survei dan pertimbangan, Inasgoc akhirnya sepakat memilih game Arena of Valor (AoV) sebagai cabang olahraga eSports yang diperlombakan.
Keterlibatan AoV dalam Asian Games pertama kali dilontarkan oleh Tommy Kurniawan, selebriti sekaligus Staf Khusus Bidang Keolahragaan Kemenpora. Pengumuman tersebut dilontarkan dalam event Grand Final AoV Star League 2018 di Mall Taman Anggrek, Jakarta.
“Dan saya mendapat kabar bahwa saat ini Asian Games ada cabang eSports dan insya Allah Arena of Valor terpilih menjadi salah satu cabang yang akan dipertandingkan”, ujar Tommy, silansir dari detik.com.
Mengapa Arena of Valor?
AoV sendiri bukan satu-satunya game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) berbasis 5v5 yang diharapkan akan diperlombakan di cabang olahraga eSports Asian Games. Selain AoV, Vainglory dan Mobile Legend juga sempat diprediksi akan mewakili cabang olahraga eksibisi tersebut.
Adapun alasan mengapa AoV dipilih sebagai representatif eSports tak lain adalah karena popularitasnya yang lebih tinggi di level global. Walau Mobile Legend sangat digandrungi masyarakat Indonesia, nyatanya AoV memiliki jumlah pemain yang lebih besar. Hingga saat ini, jumlah pemain aktif AoV di seluruh dunia berjumlah tak kurang dari 160 juta orang yang berasal dari 85 negara.
Selain karena popularitasnya, Pemilihan AoV juga tidak lepas dari penghargaannya sebagai “Best Multiplayer Game” di ajang International Mobile Gaming Award (IMGA) 2018 pada awal tahun ini. AoV juga dinilai mempunyai kapasitas gameplay yang mumpuni, karena memiliki struktur kompetisi resmi ayng berstandar dan berjenjang mulai dari tingkat amatir, nasional hingga internasional.
Tanggapan Berbagai Pihak
Head of Operations Garena Indonesia, Hans Saleh turut menyampaikan rasa bangganya. “Kebanggaan besar bagi kami bisa berkerja sama dengan Kemenpora, INASGOC dan IESPA untuk penyelenggaraan turnamen eksibisi eSports pertama di Asian Games 2018. Hal ini juga selaras dengan misi utama kami, yaitu meningkatkan kehidupan masyarakat dengan teknologi melalui sarana eSports. Kami sangat antusias, apalagi ini pertama kalinya eSports terlibat dalam sebuah acara resmi yang sangat besar”, pungkasnya, dilansir dari kincir.com.
Munculnya eSports sebagai cabang olahraga baru di Asian Games tentu tidak lepas dari pro dan kontra. Sebagian orang menyangsikan eSports itu sendiri sebagai bagian dari cabang olahraga yang pantas diperlombakan di Asian Games. Walau demikian, bagi pemain AoV di nusantara, munculnya eSports di Asian Games merupakan titik balik yang dinanti-nantikan. Lewat ajang olahraga yang melibatkan 45 negara Asian tersebut, pemain-pemain AoV yang handal di seluruh Indonesia kontan mendapatkan panggung untuk berkompetisi di tingkat yang lebih bergengsi.
Cabang olahraga eSports adalah ‘barang baru’di ajang olahraga seperti Asian Games. Pada Asian Games 2018, eSports masih merupakan cabang olahraga eksibisi, dimana pemainnya tidak memperebutkan medali seperti atlet pada cabang olahraga yang lain. Namun bukan tidak mungkin eSport dapat menjadi cabang olahraga resmi di Asian Games 2022 mendatang.
(Sumber : ggwp.id; inet.detik.com; kincir.com; viva.co.id)