Hari ini kau datang meneguk segelas kopi,
matamu riuh bercerita pada meja dan kursi.
Koran eceran yang kau baca pagi ini tak kalah gaduh merumpi,
tanda kota yang kau huni mengijinkan dirinya diketahui.
Aku selalu suka saat ini, matamu banyak bercerita, dan kau menikmati berita di koran yang terbit saban hari.
Ada bangunan penuh pintu yang kubangun untukmu,
kau bisa datang lewat mana saja, dan membawa cerita apa saja.
Bangunan itu sederhana, sesederhana kata ‘ada’.
Seduhan kopi di atas meja akan selalu membakar dirinya dengan doa agar tetap hangat ketika kau nikmati.